Rabu, 14 Agustus 2013

Supposing



Player: - @CakkazNuraga
           - @BarbieNataliu
           - @kilatputih
           - @Cakkwenurgagap

Genre: baca aja dah.

nb: untuk cerita ini gak ada fotonya deng. gue gaktau ngedit kak, sumpah;((. k-pop? pasti tau cerita ini. ini gue ambil dari radio star yang mini dramanya onew._.v abang gue, hihi;$

-

"aw," kurasa seseorang telah menabrak ku. koperku jatuh, aku menatapnya. ia mengambil kopernya lalu pergi tanpa meminta maaf. "apakah semua orang di sini begitu?" tanya ku.
Setelah sampai di hotel, aku membiarkan tubuhku jatuh di kasur. tadi adalah perjalanan yang sangat panjang. aku mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.
"uh..sudah berapa lama aku tidak mandi?" kataku sambil menaburi shampo di rambutku. setelah selesai mandi aku langsung menuju koperku mengambil baju. tetapi, ada yang aneh. kenapa semuanya baju laki-laki? tidak mungkin koperku tertukar sama cowok tadi yang menabrak ku. uh,ini nyata. kenapa harus begini?! aku membuka kopernya dan.. yap. akhirnya ku dapat juga nomor teleponnya. sebelum ku telepon aku mengambil bajuku yang lain, untung baju ku masih ada.
"halo?" sapa ku tergesa-gesa di seberang sana.
"halo?" terdengar suara laki-laki tapi sangat lemas.
"kau akan naik pesawat dari seoul ke roma kan?" tanya barbie.
"apa?"
"maaf,tapi koper mu terbawa aku," kata barbie.
"koper ku?" tanya di seberang sana.
"iya."
"kenapa?"
"astaga, kau belum melihat isi koper mu? ku rasa koper kita tertukar," ujar barbie
"hmm...." jawabnya masih lemas.
"uh, kenapa kau menjawab seperti itu? kau dengar kan? koper kita tertukar. kau mengambil koper ku dan aku mengambil koper mu."
"uuh...."
"orang ini kenapa, sih? a..aku akan mengambil koperku! jadi, ayo kita ketemu," kata barbie.
"baiklah."
"aku sedang berada di hotel roma, kau di mana?" tanya barbie.
"siapa yang kau tanya? aku?" dia berhenti sejenak lalu menghembuskan nafas, "aku lagi tidak di roma," jawab nya.
"aa.a..apa? apa kau bilang?"
"aku lagi tidak di roma," ia mengulangi kata nya.
"lalu kau di mana?"
"aku di venesia,"
"apa? apa katamu?! bagaimana mungkin? bukannya kau turun di bandara fiumicino?"
"memang."
"lalu, kenapa kau berada di venesia sekarang?"
"sesampainya di roma, aku langsung naik kereta ke venesia,"
"aduh...bagaimana ini?! semua baju, barangku, uangku ada di tas itu.. semua barang ku ada di sana aku harus mengambilnya malam ini" kata barbie dengan nada tinggi memotong pembicaraan cowok di seberang sana.
"heh, aku juga! baju ku juga ada di koperku, dan... heh, notebook ku juga! apa yang harus ku lakukan malam ini.... tsssk! kenapa ini semua harus terjadi! uh.. karena sekarang sudah malam, kita ketemu besok saja." ujar nya.
"ah... lagipula, aku besok ikut tur vatikan kok... mau ketemu di mana besok?" tanya barbie.
"kau akan ke venesia juga kan?" tanya nya.
"ya, kenapa?"
"datang saja ke venesia,"
"aku?" tanya ku.
"kau kan mau ke sini juga, jadi kau saja yang ke sini. daripada aku yang ke roma lalu balik ke sini lagi." jawabnya enteng.
"tunggu, aku sudah punya rencana, tau!" jawab barbie
"ubah saja sedikit, kau kan memang mau ke venesia,"
"huh! kau kan laki-laki, kau saja yang ke roma,"
"apa hubungannya laki-laki dan perempuan dengan masalah ini? aku tak punya uang darurat, jadi aku cuma akan di hotel. pakai komputer disini. karena aku tak punya uang. aku akan menunggumu di venesia, oke?"
"hei!! semua barangku ada di tas itu!"
"hm? lalu? makanya aku bilang aku akan menunggumu sampai kau datang ke sini." jawabnya sangat amat enteng [(??)]
"sungguh...." ujar barbie dengan nada ketus, "bagaimana bisa ada orang semacam ini? OKE!! aku akan ke venesia besok, dimana kita ketemu?"
Setelah itu barbie menutup teleponnya. dia berjalan ke dapur mengambil minum dengan kesal. kesal karena orang itu. ugh, dia sudah membuatku badmood hari ini!.

---

"halo? aku di santa lucia," kata barbie ketika sudah sampai.
"oh, aku juga." kata orang di seberang sana. "kau memakai baju apa?" tanya nya.
"aku pakai baju warna merah,"
kata barbie sambil berjalan.
"ah, hei..." tiba-tiba seseorang berbicara pada barbie, membuat barbie kaget.
"kyaah!!! oh, kau membuat ku kaget," teriak ku.
"hm.. hei! apa-apaan ini?! kau merusak kuncinya?!" tanya nya sambil melihat kopernya yang ada di tanganku.
"kalau tidak di buka, bagaimana bisa aku mengetahui kopermu? bagaimana aku mengetahui nomor handphone mu?" kata barbie.
"ini baru saja ku beli tau," kata nya
"hei... sudahlah. mana koperku?"
"ini." lalu dia memberikan sebuah koper ke barbie. barbie baru menyadari ternyata koper mereka sama.
"kau tak lihat isinya kan?" tanya barbie.
"ku buka saja tidak. tapi, kenapa kau berkeringat banyak sekali? bukan kah tidak panas?" tanya cowok itu melihat wajah barbie yang di banjiri keringat.
"bukan urusanmu," kata barbie dengan ketus.
"kau juga pucat, kau sakit?"
"kita sudah dapat tas masing-masing, jadi aku akan pergi sekarang." ucap barbie lalu pergi.

---
"ayo kita periksa tas nya.... oh kamera ini bukan punyaku, ohoo ini milik cewek itu.
"halo," ucap cowok itu tegas.
"halo." kata cewek di seberang sana sangat lemas.
"aku orang yang kau temui tadi, tas."
"ah, iya."
"k..kk..kenapa suara mu seperti itu? kau sakit?" tanya cowok itu.
"hanya sedikit tidak enak badan, tapi ada apa ya?"
"ah, aku menemukan kameramu di tasku, jadi?"
"oh iya."
"tapi, apa kau sakit parah?"
"m..mm...tentang kameranya, karena aku tidak enak badan hari ini jadi kameranya ku ambil besok saja," ujar barbie
"kk..kau sudah minum obat?"
"ya."
"baiklah kita bertemu besok," kata cowok itu lalu menutup teleponnya.
Setelah pertemuan dengan gadis itu karena masalah yang bodoh, tasku tertukar dengannya. Cakkaz kembali melanjutkan aktifitasnya. kalo di bilang aktifitas itu sebenarnya salah sih, lebih tepat dia kembali melanjutkan liburannya. ya, dia sedang berlibur. tapi otaknya sama sekali tidak berlibur. dia terus memikirkan seseorang. tiba-tiba handphonenya berdering. ternyata, orang yang tadi dipikirkannya menelponnya.
"kita putus," kata kilat.
"eii... kau kenapa?" tanya cakkaz
"laki-laki yang pernah ku ceritakan padamu... aku akan ke rumahnya menemui orang tuanya,"
"huh? kilat...."
"aku sudah 30 tahun sekarang, keluargaku terus-terusan memintaku menikah," kata kilat memotong pembicaraan cakkaz.
"menikah lah nanti... kita juga akan... bukan kah sudah ku bilang aku akan menikahimu saat aku sudah lebih mapan......."
"kapan? hm? kapan?!?" lagi-lagi kilat memotong pembicaraan cakkaz.
"aku...aku..." cakkaz tak mampu berkata.
"sejak 3 tahun yang lalu kau bicara begitu terus, memangnya kapan kau berencana akan menjadi lebih mapan?!" kata kilat
"kilat...."
"aku akan bertemu orang tuanya, dan jika kalau berhasil... kami akan merencanakan tanggal pernikahannya,"
"aku pacarmu, bagaimana bisa kau berkata akan menikahi laki-laki lain di depanku nanti?" kata cakkaz
"aku sudah berpikir masak-masak tentang ini, dulu saat aku masih dua puluh tahunan, aku juga tak punya siapa pun selain kau, kau sangat berarti bagiku. tapi karena aku sudah 30 tahun, sekarang sudah berbeda." kata kilat.
"apa bedanya?" tanya cakkaz
"terkadang aku berpikir, apakah sebenarnya salah kita bersama selama ini..."
"kita saling menyukai, aku cinta kau, kau cinta aku, apanya yang salah?" potong cakkaz
"karena kita tidak bisa hidup di dunia hanya dengan cinta seperti anak kecil. kita tidak bisa bertahan hidup hanya dengan cinta, hanya lihat kedepan, dan hanya memimpikan masa depan dengannya."
"itu...." belum sempat cakkaz berbicara, kilat sudah memotongnya. [daging kalli dipotong(??)]
"melihat orang-orang di sekitarku mereka saling mencintai. tapi bukan berarti mereka berakhir dengan menikah satu sama lain,"
"jadi, kau akan bilang, kau akan menikah dengan laki-laki yang tak kau cintai itu?" tanya cakkaz
"hmm,"
"kenapa kau seperti itu? kenapa?!"
"kau...! apa yang kau rencanakan untuk membahagiakan ku? dengan hati cinta aku itu? kau bisa membuatku bahagia dengan itu dengan sisa waktu hidupku?" kata kilat dengan nada tinggi, "lalu kenapa kau tidak temui orang tuaku dengan percaya diri seperti yang kau lakukan sekarang ini, dan menikahiku? kau bisa? ha?" lanjut kilat.
cakkaz menghembuskan nafas pendek.
"tidak bisa kan? iya kan?" kata kilat.
"itu lah kenapa...." ujar cakkaz
"kau tidak bisa kan? katanya kau cinta aku, tapi tidak. bagimu, harga dirimu yang penting, kalau ini sulit, orang tuaku akan membantu kita. tapi kau tak menerimanya iya kan?!" kata kilat.
"itu..." cakkaz mulai berbicara dengan nada tinggi, lagi-lagi kilat memotongnya.
"itu apa?! harga dirimu lebih penting daripada aku. kalau kau benar-benar cinta aku, dan aku penting bagimu, harga dirimu takkan menjadi soal. dan juga, buruk kah menerima bantuan dari orang tuaku? langit akan hancur? atau harga dirimu akan jatuh ke tanah, begitu? cakkaz... jangan kita bahas ini lagi," ucap kilat.
"aku lelah berdebat, aku akan menjaga setiap saat yang sudah kita lalui sebagai kenangan berharga," lanjut kilat.
"kil...."
"ayo kita akhiri," ucap kilat
Telepon nya terputus. cakkaz lalu pergi ke sebuah taman, dan tidur di rerumputan sambil menatap bintang. sedih.

---

Barbie baru mendapat kabar dari cakkwe dan hari ini ia akan bertemu. jadi, pertemuannya dengan cakkaz di tunda. jelaslah. dia lebih memilih bertemu dengan pacarnya di banding orang asing.
"aku ingin ngomong sesuatu," kata cakkwe.
barbie tersenyum.
"kita harus mengakhiri hubungan ini," kata cakkwe
barbie tersenyum walau hatinya sangat kaget seperti sebuah batu memukul hatinya.
"maafkan aku, aku tidak bisa...." kata cakkwe
barbie masih diam, bibirnya masih tersenyum.
"aku akan menyuruhnya ke sini,"
barbie tersenyum.
"halo?" kata cakkwe berbicara dengan seseorang di seberang sana.
"sayang, kamu dimana sih?" kata cakkwe.
barbie masih tersenyum melihatnya.
"oke,kamu harus datang ke sini. cafe tempat biasa kita ngobrol berdua," kata cakkwe.
barbie masih saja tersenyum.
tanpa menunggu lama, seorang cewek menghampiri mereka.
"ini tunanganku," cakkwe memperkenalkan tunangannya pada barbie.
barbie tersenyum.
"dia siapa, sayang?" tanya cewek itu.
"dia sahabatku," kata cakkwe.
"oho... kilat." kata kilat sambil mengulurkan tangannya pada barbie.
"barbie," barbie membalas uluran tangan kilat sambil tersenyum.
"bulan depan aku akan menikah dengannya," kata cakkwe pada barbie lalu memandang kilat.
barbie masih tersenyum.
"kau tidak apa-apa, barbie?" tanya cakkwe.
barbie tetap tersenyum
hening.
canggung.
"baiklah, masih banyak yang harus ku urus, aku pergi dulu," kata cakkwe lalu pergi menggandeng tangan kilat.
setelah cakkwe dan kilat keluar dari cafe itu. tangis barbie langsung pecah. mumpung cafe ini sangat sepi, dia menangis sejadi-jadinya. bagaimana bisa dia mengatakan akan menikah bulan depan? apakah dia tidak sadar aku ini pacarnya? bahkan, bisa di lihat dari tampangnya, dia sangat tidak peduli. layaknya aku hanyalah debu. barbie tak berhentinya mengeluarkan air dari matanya. tulang-tulangnya seketika terasa lemas untuk bangkit.

---

"astaga, baru juga dua hari, kau sudah banyak memiliki perubahan. sudah sarapan? ayo makan bersama kalau belum," kata cakkaz ketika bertemu dengan barbie.
"oke,kameraku?" tanya barbie
"ini. kau sendirian? tanpa pacarmu?" tanya cakkaz
"pacar apa?!" tanya barbie
cakkaz tertawa kecil, "laki-laki di kameramu bukan pacarmu? kalian berdua kelihatan mesra sekali."
"kenapa kau melihat-lihat foto orang lain?!" kata barbie bernada tinggi.
"tidak....aku....karna itu bukan punyaku," ujar cakkaz
"apa-apaan itu?"
"aku hanya memeriksa, itu betulan punyamu atau tidak, kenapa kau marah? ayo sarapan. mau makan apa?"
Cakkaz dan barbie pergi ke sebuah rumah makan. setelah makan, mereka memutuskan untuk jalan-jalan ke sebuah mall.
"hem.." cakkaz berdehem, "bagaimana? sekarang kau sudah kenyang. mood mu sudah bagus, bukan?"
"ah begitulah..."kata barbie.
"ngomong-ngomong, kita belum berkenalan. aku cakkaz,"
"aku barbie. kau liburan sendirian?"
"ya, kau juga?" tanya cakkaz
"ya."
"ohoo...padahal ini bukan musim liburan,"
"ah, hanya saja.... aku benar-benar cemas."
"astaga.... kenapa kau cemas?"
"aku di campakkan pacarku padahal sudah 7 tahun," ujar barbie
"benarkah? wah..."
"apa-apan wah itu?"
"aku juga," kata cakkaz sambil tertawa kecil, "aku di campakkan pacarku, 7 tahun juga."
"hah?"
"kita senasib disini." ujar cakkaz.
"oo, jadi, itu kenapa kau liburan ke sini?" tanya barbie
"ya,"
"bolehkah aku tanya kenapa kalian putus?" tanya barbie [again._.]
lalu cakkaz menceritakan semuanya, cakkaz menceritakan bahwa kilat akan menikah dengan orang lain.

---

"hai kilat," kata cakkaz sambil tersenyum
"kau mabuk?"
"tidak...hanya sedikit....hidup susah.....bulan depan...." cakkaz berhenti sejanak, "kau menikah?"
"hmm...."
cakkaz menghembuskan nafas panjang.
"baru tiga bulan kita putus, haruskah aku memberi selamat?" tanya cakkaz.
"tak perlu," kata kilat sambil menatap cakkaz, "lupakan. kau tak perlu mengucapkan hal-hal semacam itu,"
"kurasa aku tidak bisa menyelematimu," kata cakkaz sambil tertawa kecil, "satu persen ketulusanku saja tidak ada,"
"aku tau," ucap kilat
"kau tau apa? kau memahami hatiku? hah? bilang putus dengan mudah lalu menikah 3 bulan kemudian," kata cakkaz, "kau... mana bisa kau mengerti perasaanku? bilang padaku, bagaimana perasaanku sekarang, hah?!" lanjutnya.
"bilang padaku!! kau tidak bisa!!" kata cakkaz dengan nada membentak.
"cakkaz. kau mabuk."
"tentu saja. aku baru saja minum. mana mungkin aku tak mabuk. setelah putus aku tak bisa melupakanmu jadi aku minum setiap hari dan berpikir apa salahku? setiap malam. tapi ternyata kau sudah menentukan tanggal pernikahan. yasudah."
"cakkaz.... jangan seperti ini, kita putus dengan baik-baik dan tak akan saling membenci, iya kan?" tanya kilat.
"hm..kau benar, kita tak saling membenci. lalu kenapa kita putus, hah?!" cakkaz tertawa kecil, "apa pernikahan sepenting itu untuk hidupmu?"
"kau mabuk berat. aku akan pergi duluan. dan lebih baik kau tidak menghubungiku untuk hal-hal semacam ini lagi." lalu kilat pergi.

---

hari ini, cakkaz dan barbie akan bertemu lagi, sudah berapa kali cakkaz dan barbie jalan bersama. dan ini adalah kesekian kalinya.
"hmm... so, jadi dia sudah menikah?" tanya barbie lalu dia menaiki eskalator.
"ya, dia menikah dua hari yang lalu,"
"ah... bagaimana.... kau baik-baik saja?"
"ya, lumayan." jawab cakkaz.
"ah... jadi begitu...."
"kenapa?" tanya cakkaz
"tidak, hanya saja... saat pertama kali aku menghubungimu kau seperti sama sekali tak punya semangat."
"ohh"
"bisa di bilang kau terdengar tidak merasa perlu mengambil kopermu. pokoknya kau terdengar tak baik,"
cakkaz tertawa kecil.
"jadi ternyata sesuatu seperti itu terjadi.." ujar barbie
"lalu bagaimana dengan pacarmu? kenapa putus?" tanya cakkaz
lalu barbie menceritakan semuanya kejadiannya bersama cakkwe sewaktu di cafe.
"ohh begitu.." kata cakkaz.
"begitulah kami putus,"
"lalu, sesakit itu?"
"ya, bahkan badanku terasa tak enak,"
"bocah itu hanya sampah," kata cakkaz lalu melanjutkan, "lupakan saja dia, ini sesuatu yang ku katakan untukku juga kok. lupakan semuanya, buang semua kemurunganmu."
barbie tertawa kecil, "aku juga inginnya begitu, tetapi 7 tahun bukan waktu yang mudah untuk di lupakan. telah banyak yang ku lalui bersamanya, aku tidak bisa melupakannya. membuatku sebal,marah, tak mudah di lalui. makanya aku beli tiket lalu liburan ke roma," barbie menghembuskan nafas, "mungkin aku akan berhasil melewati ini dan melupakannya,"
"hmm..." cakkaz berdehem, "walau apapun yang ku katakan padamu sekarang tak membuatmu nyaman, tapi kurasa dengan kenangan baru di waktu yang baru. dengan orang yang baru,"
"kau akan mampu melupakan orang itu dan semua kenangan tentangnya," lanjut cakkaz
"mm.. haha, kurasa begitu,"
"jadi dengan pikiran seperti itu kita akan pergi dan membuat kenangan bersama?"
lalu cakkaz dan barbie tertawa bersama
tiba-tiba handphone barbie bergetar. sebuah pesan baru saja di terima. saking asiknya memegang hp, barbie merasa, dia telah menabrak seseorang.
"maaf... eh? kilat?" kata barbie setengah kaget, kemudian ia menatap cakkwe yang ada di samping kilat.
"barbie?" cakkwe menatap cakkaz. "dia siapa?"
barbie langsung menggandeng tangan cakkaz. "dia pacar baru ku,"
cakkaz tersenyum. "kita bertemu lagi," lalu menepuk pundak cakkwe, "setelah pertengkaran sewaktu kita SMA dulu," ucap cakkaz lirih.
"cak...cakkaz?" kata kilat menatap cakkaz, "dia pacarmu?"
"yap," ucap cakkaz tersenyum.
"kau kenal dia?" kata barbie.
"ya," kata cakkaz sambil tersenyum.
"barb, aku ingin bicara,"
lalu barbie dan cakkwe menjauh dari cakkaz dan kilat.
"kenapa?"
"bagaimana mungkin kau pacaran dengan dia? dia musuh bebuyutan ku sewaktu SMA, bukan kah kau tau itu? tidak mungkin kau melupakannya,"
"aku ingat. memangnya kenapa kalau aku berpacaran dengannya?"
"ya, dia kan musuh ku!"
"apa hubungannya dengan musuh mu? kenapa kau melarangku berpacaran dengannya?"
"karena aku tidak suka!"
"aku akan menikah dengannya dua bulan lagi," kata barbie tidak sadar akan mengeluarkan kata itu.
"apa?!"
"apa hak mu melarangku? kau siapanya aku? bukan kah kau tidak ada lagi hubungannya denganku? sebatas teman pun tidak ada lagi. aku selalu mengsms mu. kau tidak membalasnya. menelponmu kau tidak mengangkatnya."
"maaf kan aku, aku...."
"ya-ya," barbie memotongnya, "aku tau kau pengantin baru, mungkin kau sangat sibuk," lalu barbie kembali mendatangi cakkaz, dari kejauhan cakkaz dan kilat juga sepertinya sedang berdebat.
"oh untunglah kau datang, kita pulang sekarang yuk," kata cakkaz lalu menggenggam tangan barbie dan tersenyum pada cakkwe dan kilat.
"dunia ini sangat sempit, bukan?" kata cakkaz
"ya, kau benar."
"maaf perkataan ku tadi, hanya saja...."
"ya aku tau," cakkaz memandang barbie. "aku juga.... ingin.... seperti itu.... kita lebih dari teman,"
barbie menatap cakkaz lalu tersenyum.

---

Setelah pertemuannya dengan cakkaz, kilat kebanyakan menyendiri. bahkan kebanyakan memikirkan cakkaz. dia salah. tak seharusnya dia meninggalkan cakkaz waktu itu. tak seharusnya dia menikah dengan cakkwe yang jelas-jelas hanya karna terpaksa. dia sudah terlambat. semuanya terlambat. aku menyia-nyiakan semuanya. kilat membaringkan tubuhnya, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan menghadap ke kanan. pipinya basah. dia menangis. dia menyesal.

My eyes are screaming for the sight of you..
And tonight I'm dreaming of all the things that we've been through..
And I can't hold on to you..
So I guess I feel lonely, too..

---

end dec,hihi. kurang seru sih endingnya._.
but, I hope you like it. kesempurnaan hanyalah milik tuhan jadi maap kalo ada salah ketik,hehe.
Thank you for reading guys.
Love you my readers in my blog. xx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar