Jumat, 13 September 2013

sejak awal aku sudah ragu, namun sepertinya takdir kita sudah di tentukan.
kau tersenyum padaku, di hari yang indah. tapi, mengapa air mataku menetes?
aku harap semuanya ini adalah mimpi yang membuatku tak bisa terbangun dan selamanya takkan berubah.
sungguh seperti mimpi.
kau sangat manis.
kata yang selalu terucap di bibirku.
saat melihatmu yang berjalan menjauh dari belakang. aku ingin tahu, apakah perasaanmu sama sepertiku?
aku tak bisa melupakan matamu yang berkilauan di bawah.
taburan kembang api di gelapnya malam.
kalau saja aku sedikit lebih dewasa, aku dapat mencium mu.
kupu-kupu, bawalah kami.
ke tempat seperti saat dimana aku melihatnya untuk pertama kali. saat mata kami saling bertatapan.
aku berharap perasaan ini salah dan berhenti memikirkannya.
mengapa setiap kali memikirkanmu air mata ini menetes?
aku mencintaimu, mencintaimu dan mencintaimu.
takkan cukup meskipun aku mengatakan 100 kali.
aku merindukanmu, merindukanmu, dan merindukanmu
ssaat aku memanggil, memanggil dan memanggilmu
wajahmu terus menerus muncul
saat aku berharap, berharap, dan berharap
akankah kau mengetahui perasaanku nanti?
hanya aku yang tahu tentang dirimu hanya aku orang yang mencintaimu
bertemu denganmu seperti keajaiban dunia bagiku
akulah yang memandangmu di sisimu.
bodohnya aku.
terlalu banyak kata yang tak bisa ku katakan.
kau tak bisa mendengarnya meskipun hanya sekali.
aku bukanlah orang yang mencintai apapaun yang di tunjukkan oleh siapapun di depanku.
meskipun namamu menjadi asing bagiku suatu saat nanti, hatiku akan mengingat semua kenangan itu.
meskipun perpisahan yang akan menyakitkan itu akan tiba.
jangan mengingat hal itu hari ini.
maukah kau memelukku lebih hangat, lebih dekat?
seandainya kau pergi.
kau pergi meninggalkanku.
aku selalu khawatir. aku seperti orang bodoh.
sungguh aku seperti orang bodoh.
hanya bisa memandangmu dan mungkin hatimu akan berpaling dariku
entah apa yang harus ku lakukan.
aku tak tahu.
aku tahu, yang menantiku hanyalah penyesalan.
aku telah belajar menjalani ini, setengah mati.
kau..
kesana kemari meninggalkan luka.
menambahkan daftar nama para korbanmu.
saat teman-teman kita membicarakanmu
semua itu hanya menyakitiku
terlalu mudah.
terlalu bodoh. tuk disadari.
kesombonganku, egoku, kebutuhanku, dan keegoisanku.
membuat pria kuat sebaik dirimu pergi dari hidupku.
meski sakit rasanya, aku yang kan pertama akui bahwa aku salah.
aku tahu mungkin terlalu terlambat bagiku.
tapi aku hanya ingin kau tahu,
ku harap dia membelikanmu bunga,
kuharap dia menggenggam tanganmu,
memberimu seluruh waktunya saat ada kesempatan,
mengajakmu kesemua pesta karna kuingat betapa kau senang berdansa.
apakah dia mencintaimu seperti cintaku padamu?
apakah kau lupa semua rencana yang tlah kau buat denganku?
seharusnya aku yang menggenggam tanganmu
seharusnya aku yang membuatmu tertawa
seharusnya aku, ini sungguh menyedihkan.
seharusnya aku.
seharusnya aku.
seharusnya aku yang merasakan ciumanmu
seharusnya aku yang membelikanmu hadiah
kau bilang perlu sedikit waktu dari kesalahanku
sungguh lucu kau gunakan waktu itu tuk menggantikanku
jika kau berusaha menghancurkan hatiku, kau berhasil karna kau tahu.
seharusnya aku.
aku kehilangan arah.
dan segera kau menunjukkannya.
aku tak bisa menangis, karna ku tahu dimatamu itu kelemahan
aku terpaksa berpura-pura tersenyum tertawa tiap hari dalam hidupku
hatiku tak mungkin terluka.
jika awalnya saja sudah tak utuh.
dan inilah... yang ingin aku katakan...
aku akan terbang ke dalam pelukmu. dan bersamamu. hingga akhir waktu.
mengapa kau begitu jauh?
kau tahu sangat sulit bagiku tuk mendekat padamu..
kaulah alasanku tetap disini.
kaulah orang yang tak bisa melihat ini.
mengapa kau begitu buta?




hahahahahahhahaha. haii i'm bored. so, i just sing a song:3
hm...so....hm... bye.
yeah, just it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar