Sabtu, 04 Juli 2015

sorry ya guys guys blog gue gajelas gini banyakan galau keanya._.
tapi kalo lo scrolldown banyak ko cerpen cerpen pake uname anak parody tp yg old si skrg mah udh byk yg deact atau ga ganti uname wkwkwk ah cerpen nya juga gajelas si sbnrnya. gabakat gue woe maklumin lah: (

sekian cucrcol dari mpir
curcol ini dipersembahkan oleh /sensor
deng deng deng
rcti satu untuk semua.
HALOOOO


ada yang askot makassar? oke post gue kali buat yang askot makassar aja ya wkwkwk tau bolang mks kan? tau dong, kalo saya bolang mau jko jadi vina rudding?xd
ok ini ada sedikit tentang zodiak bahasa makassar versi onthecrot tapi tenang gue translatein kok wkwk

Gemini: suka bergaul, ka'doro ki, nda ditauki biasa apa mauna, kapedeang, gampang lappo kalo di kompa-kompai
(suka bergaul, suka marah2 gajelas, gajelas maunya apa, kepedean, gampang meledak kalo dikomporin)

Cancer: pendiam, sannang sannang kodi, suka sendiri, kalo adami nasuka yah itu terusmi na suka. (pendiem, sannang sannang kodi itu gimana ya ngomongnya ah gatau lah wkwk, suka menyendiri, kalo suka sm org yah sukanya sm itu terus sampe mampus)

 Leo: pintar pintar tolo, kadang sotta, mau terus upa', suka main-main, sanna rewa na.
(pinter pinter goblok, kadang sotau, gamau rugi maunya untung terus, suka main main, suka berantem)

Virgo: kassa pattol, caritanaji heba', susah jalan sendiri, sanging iku'-iku' mami ditemanna, enak diajak curhat
(pinter bego2in orang, hebat dicerita doang, susah jalan sendiri, bawaannya ikut2 mulu ditemennya, enak diajak curhat)

Libra: kadang borro, kalo ada na cerita sarru sekali, tukang gea, nda na suka tempat rame
(borro gue lupa artinya apa, kalo cerita tuh lebay banget, tukang kompor2in, gasuka tempat rame)

Taurus: rantasa, kadang kepala batu, matre, susah diam ditempatnya, pengertian, romantis sama pacarnya
(jorok, kadang kepala batu, matre, susah diem ditempat, pengertian, romantis sm doi. aslai)

Aries: sksd, biar bukan temanna nabilang tonji temanna, tiba masa tiba akal, aslina lincah, penyayang keluarga
(sksd, biar bukan temen tp tetep aja bilangnya temen, tiba masa tiba akal, lincah, penyayang keluarga. aslai)

Sagitarius: tukang tebar pesona, tale-talekangi biasa kalo ada na liat cewe/cowo gammara, nda sabaran, cepat move on
(tukang tebar pesona, ceneh kalo liat cewe/cowo cakep, ga sabaran, cpt moveon. aslai(y))

Capricorn: kassa lecceng, pintarki, tinggi kali-kali na kurang bagi-bagi na, susah move on, datang-datangngangi/suka ragu-ragu
(gangerti gue lecceng itu apa, pinter, tinggi kali2nya kurang bagi2nya wkwkwk, susah move on, suka ragu2)

Pisces: dodongi, suka tunda apa-apa, gampang dipattol, perhatian sama semua orang
(semacem lemot, suka nunda sesuatu, gampang di begoin/ditipu, perhatian sama semua orang. aslai)

Aquarius: kuttu, suka na pabangka-bangka pacarna, sembarang biasa nabikin, sombereki
(malesan, suka kagetin pacarnya, kerjaannya gajelas biasa, blak2an)

Scorpio: kajili-jili kalo goyang, pa'bambangna tolo, sanna lalena, mengerti tentang cewe
(banyak tingkah, tolol, mesum nya kebangetan, ngerti tentang cewe)

kalo zodiak gue sih leo, lo?
serah si mau percaya apa engga, kalo lo percaya brti lo mirip pisces, gampang dibegoin xd
Aku menulis ini ketika aku sadar tak akan ada yang bisa di kembalikan seperti dulu lagi. Aku menulis ini ketika aku berpikir bahwa di sana kamu pasti telah menemukan seseorang yang baru. Seseorang yang bisa mencintaimu, memahamimu, dan mengerti keinginanmu lebih baik daripada aku. Rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuat kamu pergi dan menjauh. Seandainya, bisa kuputar kembali waktu, aku tidak akan membiarkanmu pergi dan akan menahanmu sampai Tuhan bosan melihat usahaku.

Aku yang sangat mencintaimu, mulai membiasakan diri akan keputusan yang selalu kau buat, . Setiap kausapa aku, setiap perkataan hangatmu, dan setiap perhatian kecilmu; aku percaya itu cinta. Beberapa minggu yang lalu, aku begitu percaya diri dan begitu mempercayai bahwa kamu hanya memiliki aku; aku satu-satunya di hatimu. Namun, ternyata, aku pun bisa salah. Kau mendadak pergi menjauh, entah, aku tak tau ke mana. mungkinkah kau singgah ke hati wanita lain?

Dulu, aku tak ingin mendengar semua perkataan teman-temanku. Aku mencoba menutup telinga pada setiap bisikan yang menjelek-jelekkan dirimu. Dulu, aku pernah mendengar perkataan temanmu, kau sangat mencintaiku. Apakah perkataan itu benar? Apakah bisa ku percayai? jujur saja, aku pernah mempercayainya. Karna aku juga sangat mencintaimu. Tapi, pada akhirnya aku tersadar, kau tiba-tiba saja pergi. Tiba-tiba menjauh. Dan aku sadar, kau sama saja seperti pria lain, kau lebih memilih pergi di saat ku sangat mencintaimu. Betapa bodohnya aku. Kebodohanku semakin lengkap ketika aku sudah sangat mempercayai kata temanmu. Seharusnya aku mendengar kata temanku. Kau pengkhianat. Aktor paling cerdas berakting.

Aku tak menyangka jika orang yang begitu halus membisikkan cinta, begitu manis mengucapkan rindu, dan begitu mudah berkata sayang adalah orang yang harusnya tidak kupercayai gerak-geriknya. Kamu tak tahu, betapa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak sadar betapa aku membutuhkan dirimu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengizinkan kamu berdiam di sana.

Sungguh bodoh. Mengapa begitu mudah menjatuhkan air mata untuk kamu yang tak pernah menangisiku? Mengapa rindu begitu sialan karena menjadikanmu sosok yang paling sering kusebut doa? Mengapa cinta begitu tak masuk akal ketika perkenalan singkat kita ternyata berujung pada hal yang tak kuduga? Kautak tahu betapa sulitnya melupakan perasaan yang sudah melekat, betapa tidak mudahnya menghilangkan kamu dari otak. Cinta ini datang begitu mudah dan entah mengapa membenci begitu susah.

Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti airlaut yang enggan surut. Aku telah tenggelam, sementara kamu yang berada di pesisir pantai hanya bisa melambaikan tangan dan menertawakan kesesakan ku. Apa yang bisa kau anggap lucu dari perasaan ini? Haruskah aku terus memperjuangkan mu? Kalau yang kau berikan hanyalah, harapan palsu, omong kosong, penghianatan, pengabaian; yang manakah yang harus kusebut kebahagiaan? Yang manakah yang bisa menghasilkan kebahagiaan? Bisakah kau sebutkan?

Harus ku buang kemana rindu yang sering berujung air mata ini? Haruskah aku bilang padamu, dengan mata yang sembab, dengan rambut yang berantakan, dengan wajah yang begitu lelah; hanya untuk memintamu kembali?

Seandainya semua bisa kembali seperti dulu lagi. Seandainya sapaan hangatmu masih bisa ku rasakan. Mungkin aku tak akan sesedih ini, seberantakan ini.

Baiklah. Kalau kau ingin pergi; maka pergilah. Tapi, berjanjilah padaku, kau tak akan kembali lagi. Asal kau tahu saja, ketika kamu sudah pergi, ketika aku tahu kamu tak lagi membutuhkanku, aku juga tak akan membutuhkanmu. Sekalipun kamu kembali padaku suatu saat nanti, mungkin pada saat itu pula aku sudah tak bisa menerimamu. Berjanjilah padaku, setelah ini, kau akan benar-benar pergi. Tolong sekali lagi katakan padaku kau takkan kembali lagi. Mengingatmu saja, sudah membuat dadaku sesak. Maka dari itu, mulai saat ini aku akan benar-benar mengizinkanmu pergi, karena aku juga tak membutuhkan orang sepertimu di masa depanku.

Tapi, mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu kembali dengan jalan kebahagiaan masing-masing. Kau merangkul kekasih barumu dan memperkenalkannya padaku. Dan aku menggenggam erat jemari kekasihku yang berhasil menghapus mendung di hari-hariku.

Lalu, kita menertawakan masa lalu, betapa aku dan kamu pernah begitu lucu. Kemudian, lukaku bisa kau jadikan materi stand up comedy mu; tertawakan aku sepuasmu. Setelah itu, kumasukkan kau dalam sebuah tulisan; kusiksa kau sampai jera, kubiarkan kau jadi tokoh yang tertawa lebih dulu tapi menangis sekencang-kencangnya di akhir cerita.

Terima kasih untuk tawa yang kau titipkan pada setiap candaanmu di ujung malam. Sekarang, aku sadar, betapa sosok yang pernah membuatku tertawa paling kencang juga adalah pria yang bisa membuaku menangis paling kencang.



you knowlah ya ini ga sepenuhnya buatan gue, ada quotes dari dwitasari yg gue masukin. HEHE
makasi yg dah baca wkwkwk
Apa kali ini aku harus percaya padamu? Apa semua sapaan hangatmu, bisa ku artikan; itu adalah cinta? Aku sudah lama mengenalmu. Kaupun sudah lama mengenalku. Bahkan, aku sudah terlalu memahami hatimu. Yang aku yakin bahwa hatimu hanya untukku.

 
Terlalu percaya dirikah aku? Tapi, bukankah sudah seharusnya saling percaya?

Aku takut. Aku takut mempercayai kamu yang dengan mudah mengatakan rindu, dengan gampang berkata sayang, dan dengan lancar mengungkapkan cinta; itu nyata. Benarkah? Atau itu semua hanya kesenanganmu semata? Lantas, dimana kau sembunyikan kenyataan yang sebenarnya?

Aku takut. Aku takut, jatuh jauh ke jurang yang sangat dalam. Aku takut, kau tidak akan menolongku dengan kesesakan yang kurasakan.

Aku takut, semua hanya kesenanganmu semata. Aku takut, kau datang, kau mencariku, hanya karena kamu kesepian.

Aku takut. Aku takut, kau tidak bersungguh. Seperti aku yang bersungguh-sungguh mencintaimu.

Apa  aku memang ditakdirkan untuk kau sakiti? Apa aku tidak pantas untuk kau ajak menonton kenyataan yang asli?

Aku bisa menyebutkan seribu alasan kenapa aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa menemukan satu alasanpun untuk tidak mencintaimu. Jadi, bagaimana aku bisa pindah kelain hati? Apalagi meninggalkanmu? Tidak. Tidak bisa. Bahkan untuk memikirkannya saja membuatku sesak.

Aku selalu disini. Selalu menunggumu bahkan selalu sedia menemanimu. Masih maukah kau mengabaikan ku? Apakah matamu sengaja kaubutakan untuk tidak melihatku?

Aku rindu yang dulu. Aku rindu sapaanmu yang dulu, aku rindu tatapan hangatmu yang dulu, aku rindu genggamanmu yang dulu; yang selalu buatku percaya. Aku rindu perkenalan sederhana kita yang lucu, dulu.
Aku rindu semuanya.
Yang dulu.

Bisakah kita memulai lagi dari awal? Dari awal sewaktu kita pertama kenal. Semuanya terasa menyenangkan. Bahkan, sedikitpun tidak ada kesedihan di dalamnya.

Aku ketakutan dan sendirian disini. Kamu tak pernah hadir disini disaat aku membutuhkanmu. Aku juga tak paham, pantaskah kebersamaan kita selalu kuperjuangkan? Pantaskah sosokmu selalu kupertahankan? Lalu dimana letak kepedulianmu? Ketika aku melihat, kau yang mulai cuek, kamu yang sudah mulai membuat jarak; ketakutanku semakin menebal.

Wanita baik pasti akan menuntut untuk diperhatikan, tetapi tidak menjadikan dirinya sebagai pengemis perhatian. Tetapi, selama ini aku tidak pernah menuntutmu untuk melakukan ini itu kan? Bukan berarti aku bukan wanita baik, aku hanya tidak ingin merepotkanmu.

Kalo aku pergi dari hidup kamu, jangan tanya kenapa. Aku yang seharusnya bertanya, kenapa sewaktu dulu aku masih ada dihidup mu kamu menyianyiakan aku?

Aku ingin kau tahu bahwa aku mensyukuri hari aku mengenalmu. Aku juga berterima kasih atas semua yang kaulakukan untukku. Terima kasih karena telah menemniku selama ini. Terima kasih karena tetap bersabar denganku walaupun aku cenderung bersikap tidak masuk akal akhir-akhir ini. Aku tidak tahu kenapa kau bisa jatuh cinta pada orang sepertiku. Tapi...... Terima kasih telah mencintaiku.
Dan...

Terima kasih pernah datang, lalu pergi. Terima kasih pernah ada, lalu tiada. Terima kasih pernah menghibur, lalu kabur. Terima kasih pernah meninggikan harap, lalu menjatuhkan. Terima kasih pernah mendekat, lalu menjauh. Terima kasih pernah peduli, lalu tak acuh. Terima kasih.


ok terimakasi kalian barisan para mantan dan semua yg pergi tanpa sempat aku miliki /plak /apasi
gadanta bgt ya, ini gue tulis sebagian hasil kegalauan gue sebagian dwitasari sebagian viccent sebagian quotes wkwkwkwk. bye