Rabu, 17 April 2013

hai............................
cerita yuk.





























Tak disangka,bulan ini dia akan menikah,dadaku sesak.
seharusnya aku harus ikut bahagia ya?temanku,sahabatku,cinta pertamaku akan segera menikah. bukan dengan aku tapi dengan yang lain.


"kamu ini ya,seringnya bikin orang kaget! tapi aku seneng lho,secepat ini kamu akan melepaskan masa lajangmu"
"ini bukan mauku!" jawabnya ketus.
"hmm...." aku menatapnya sebentar sambil kembali mengetik naskah novelku, dia menggangguku berimajinasi.
"witing tresno jalaran soko kulino" dia berkata dengan terbata bata, beridiri dari bangkunya lalu pindah,disampingku.
"datangnya cinta karena terbiasa" aku menatapnya sebentar.
"ih dengerin gue dulu dong" dia menjambak rambutku,memaksaku, lenjeh.
"apaan?" aku menatapnya ogah-ogahan dan meninggalkan naskahku.
"menurut elo perjodohan itu apa?"
"zaman siti nurbaya" jawabku
"gue dijodohin! perjodohan itu menyeramkan, dua orang yang saling tidak mengenal satu sama lain saling dipertemukan dalam suatu waktu dan tempat. bukan untuk perkenalan,tapi untuk menentukan tanggal pernikahan! pernikahan....negri yang antah berantah yang mungkin lebih gila dari rumah sakit jiwa!"
"kenapa elo gak nolak aja?"
"elo mau tau,kenapa gue gabisa nolak?"
"apa?" jawabku.
"perjodohan itu salah satu 'alat' pembahagiaan"
"maksudnya?"
"gini... perjodohan itu emang gak bikin gue terlalu bahagia. tapi perjodohan itu bisa membuat orang disekitar gue bahagia." dia berkata dan menatapku dalam-dalam.
"elo tahu kan nyokap gue? dia gak bisa hidup kalau gak dikasih suntikan insulin berkala. dengan perjodohan ini gue pengen setidaknya nyokap gue bahagia dengan wanita yang beliau pilihin buat gue. nyokap bilang cinta itu dateng kalo terbiasa. terbiasa bertemu,terbiasa saling berbagi, terbiasa saling perhatian maka cinta akan datang dengan sendirinya" dia menjawab.
"tapi ini berat!" dia berkata padaku lagi dengan nada tinggi.
"kenapa?" aku kembali bertanya padanya.
"gue harus ninggalin sesuatu yang menurut gue bisa bahagian gue secara penuh. termasuk seorang wanita yang selama ini ngisi kekosongan hati gue"
"kalau tujuannya mulia,tuhan pasti ngasih yang terbaik buat elo. walaupun lo harus ninggalin yang menurut lo bisa bahagian lo dengan sempurna" aku berusaha menenangkannya walaupun aku sebenarnya miris dan getir.





tanpa ditunggu pun,pernikahan itu terjadi. aku melihat disana seorang wanita dan seorang lelaki duduk dipelaminan. diberi hujanan ucapan dan salam bahagia dari tamu undangan.
aku melihat cinta pertamaku duduk dipelaminan bukan denganku,dengan yang lain. aku berjalan kepelaminan untuk memberikan ucapan. sulit memang,menahan perasaan hati yang berkecamuk saat itu, menahan air mata agar tidak mempermalukan aku didepan dia,cinta pertamaku.
dan jika air mata itu jatuh didepan dia,aku akan berkata bahwa ini adalah air mata bahagia.





5 tahun berlalu, aku masih single dan masih menyukai menulis.
buku terbaruku laris dipasaran dan sampul pertama habis selama satu bulan. bagaimana dengan dia? dia hidup dengan seorang istri dengan dua anak dibrunei darussalam. dia bekerja disalah satu petinggi perusahaan perminyakan didaerah sana.
hariini dia berkunjung keindonesia,pulang kampung katanya.
melalui chat YM, dia berjanji akan menemui saya setelah ibunya yang kesehatannnya berangsur baik.

"udah lama ya?" aku segera duduk disampingnya dan mengulurkan tangan.
"cuma salaman?udah lama gak ketemu juga!" dia berdiri dari tempat duduknya, mengampiriku, duduk disampingku lalu mencium kedua pipiku.
"jangan bilang istriku ya!"
"apaan sih, emang istrimu bakal mutilasi kamu kalau tahu kamu nyium pipi sahabatmu? hahaha." candaku membuat dia juga ikut tertawa.
"haha. jadi elo masih single ya?" dia mengawali pembicaraan.
"orang mah kalau ketemu itu nanyain kabar,bukan malah nanyain status. iyee single haha kenapa?" aku menjawab pertanyaannya dengan ringan.
"tahan banget!"
"well,masih banyak orang yang harus gue kejar,masih banyak orang yang harus gue bahagiain."
"jangan terlalu keasikan sendirian lo!"
"cerewet, gimana kabar istri lo dan anak lo?" aku bertanya.
"istri gue baik,anak gue ada dua yang pertama udah 4 tahun yang kedua masih 2 tahun. gimana buku lo? masih tentang cinta cintaan lebay?hahaha" jawabnya seadannya
"cinta itu misterius,tidak bisa dipegang tapi nyata. makanya gue gak berhenti buat menulis tentang cinta."
"oh" jawabnya pendek.
"witing tresno jalara soko kulino. cinta datang karena terbiasa. jadi,cinta itu sudah datang kan!" aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
dia terdiam dan menatapku kosong. apa aku salah bicara? ups... kayaknya aku berbuat kesalahan!
"belum" dia menjawab sambil memakan hidangan yang sudah tersedia dihadapan kita,tidak berselera.
"gue salah ngomong ya?" aku kagok,terdiam.
"ternyata lo masih inget cerita gue yang tentang perjodohan itu ya?"
"iya. karena cerita lo itu bukan main main"
"tujuan gue gak nolah perjodohan itu bukan cuma pengen nyokap gue bahagia tapi gue juga pengen segera punya istri dan anak,cuma itu..."
"tapi semua berjalan gak sesuai kemauan gue, istri gue,anak gue,nyokap gue semuanya kosong! gue membiarkan semuanya mengalir tanpa pilihan gue. buat menyesal bener bener udah telat. dan bodohnya lagi bagian hati gue masih diisi wanita itu, bukan dengan istri gue!" dia menjawab pertanyaanku dengan lengkap,aku merasa bersalah.
"sorry lho,gue gak bermaksud ikut campur soal kehidupan pribadi lo. kita ganti topik yuk?" aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"ini saatnya gue ngasih tau lo. lo tau siapa wanita yang bertahun tahun ngisi kekosongan hati gue?" dia menjawab pertanyaanku dan membuatku penasaran
"enggg.... rahasia hati lo! jangan dibuka kegue! gue comel lo,haha"
"tapi elo harus tau!" dia berkata begitu sangar dan seperti memaksa.
"siapa?" aku bertanya dengan nada penasaran.
"elo..." dia menjawab pendek tapi mengagetkan!
"gue?lucu lo!makan yuk" aku tidak percaya dengan jawabannnya yang membuat dia terlihat begitu bodoh.
"gue suka cara lo memandang gue. gue suka kebiasaan lo saat bertemu gue. gue suka kebiasaan lo ngasih perhatian kegue, cinta datang karna terbiasa jika keterbiasaan itu terjadi dengan tidak kesengajaan. gue sengaja semua terjadi dengan gue dan istri gue, makanya cinta gak datang dengan mudahnya. tapi semua kebiasaan yang terjadi secara tidak sengaja bersama lo,gue jadi tahu cinta itu segila apa!" jawabannya membuat aku shock!
"dan untuk hal terparah bodoh dan tololnya, gue ngerasain hal yang sama. cinta itu gila,dia membuat kita jadi ga rasional! jujur,gue pengen banget nikah dengan cinta pertama gue, tapi ternyata dia keburu nikah dengan orang lain" tanpa sengaja aku berkata padanya.
"siapa?" dia bertanya padaku,penasaran.
"elo lah! pake nanya lagi!"
beberapa detik kami butuhkan untuk saling menatap. sorotan matanya tergeletak lemah dimataku. dia mengulurkan tangannya kebahuku. dia menatapku dalam dan lekat, dia memelukku dengan erat.
suami orang lain,cinta pertamaku,saat ini memelukku dengan erat.
tak pernah aku merasa sehangat itu.



"cinta datang karena terbiasa jika keterbiasaan itu terjadi ketidaksengajaan"

                                                                               
                                                                   -dwitasari-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar